Celetukan “Mekong” dari Ganjar Tuai Gelak Tawa

By Abdi Satria


nusakini.com-Kendal – Gelak tawa di Pendapa Kabupaten Kendal tidak ada hentinya saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berbincang dengan lima orang warga di atas panggung, Kamis (11/4). Mereka adalah warga Kendal yang belum memiliki jamban. 

Perbincangan dengan lima warga tersebut berlangsung usai Ganjar menyerahkan bantuan kepada lembaga maupun perseorangan di Kabupaten Kendal. Bantuan yang diserahkan kepada perseorangan di antaranya adalah pemasangan instalasi listrik, bantuan alat usaha, hingga jambanisasi. 

Saat memberikan sambutan, Ganjar menyinggung siapa dari sebagian warga yang belum memiliki jamban di rumahnya dengan berulangkali melempar candaan. 

“Bapak ibu, siapa yang di rumahnya belum punya jamban? Siapa di antara panjenengan yang masih mekong, meme bokong (menjemur bokong)?” kata Ganjar yang sontak membuat gelak tawa hadirin. 

Mekong merupakan istilah jamak yang diketahui masyarakat untuk orang-orang yang masih buang air besar sembarangan, khususnya di tepian sungai. Awalnya tidak ada yang angkat tangan. Namun setelah Ganjar mengulang pertanyaannya, satu persatu dari lima warga naik ke panggung. 

Di antaranya Sutini (warga Donomerto RT 16 RW 03, Ngadiwarno, Sukorejo), Rahmat Sri Nurhidayat (warga Brayo Timur RT 01 RW 03 Kertosari, Singorojo) dan Supriyatun (warga Brayo Timur RT 03 RW 03 Kertosari, Singorojo). Kepada mereka, Ganjar pun langsung bertanya kepada mereka, ke mana saat hendak buang air besar. 

“Saya di rumah ibu atau nenek, Pak,” kata Nurhidayat. 

“Kalau saya, di rumah ibu, Pak,” jawab Sutini. 

“Saya buang air besarnya di sungai, Pak,” ujar Supriyatun, yang langsung membuat hadirin tertawa. 

Belum berhenti tawa hadirin, Supriyatun kembali membuat pengakuan saat ditanya Ganjar kapan dan dengan siapa saat dirinya buang air besar di sungai. 

“Biasanya subuh pak, bareng anak-anak,” ungkap Supriyatun yang kembali membuat suasana pendapa kabupaten semakin riuh. 

“Wah ternyata keluarga sampeyan golongan mekong. Ya sudah panjenengan semua tak buatin jamban biar tidak mekong lagi,” ujar Ganjar yang juga mengundang gelak tawa. 

Gubernur menjelaskan, saat ini Pemprov Jateng terus berburu warga yang masih buang air besar sembarangan. Dia juga mengatakan salah satu permasalahan kesehatan di Jateng adalah soal akses. 

“Hampir seluruh kabupaten sekarang kita arahkan. Apalagi program SDGs itu mengarah salah satunya adalah kesehatan. Maka semua bergerak untuk bisa Open Defecation Free (ODF) 100 persen,” bebernya. 

Dijelaskan, ODF merupakan kondisi di mana setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan. Hal itu menjadi indikasi akses jamban di daerah tersebut sudah bagus, sehingga menjadi modal masyarakat untuk berperilaku hidup sehat. 

“Ini hal paling mendasar. Untuk hidup bersih dan sehat, selain makan-makanan sehat, buah sayur, mereka juga harus buang air besar secara sehat. Yang buang air besar di sungai akan kita bereskan, sehingga mereka peduli, karena ini bagian dari penanggulangan kemiskinan selain juga soal hunian,” tandas gubernur.(p/ab)